Pada jaman dahulu kala, kira kira tahun 927 sampai tahun 928, ada sebuah kerajaan di negeri ANDALAS yang bernama kerajaan SRIWIJAYA. Kerajaan yang dikelilingi <!--more--> SUNGAI MUSI ini mempunyai RAJA bernama ADJI SAKA dengan gelar HANG TU WAH. Raja hidup RUKUN di KRATON DALEM yang SEJUK ALAMI bersama permaisurinya yang bernama SRI WEDARIJAKSA.
Kerajaan ini sangat kaya karena hasil buminya, antara lain DJAGUNG, CHERRY, DJAMBLANG, TIMUN dan JAMBU BOL. Selain itu kerajaan ini sangat kaya karena mempunyai TAMBANG EMAS di pulau AMBALAT.
Raja mempunyai seorang putri yang bernama WULANDARI, putri yang masih RANUM, BENING dan berparas CANTIK. Suatu pagi yang cerah sang putri sedang bermain di TAMAN SRIWEDARI, tiba tiba datanglah segerombolan COWBOY yang dipimpin oleh MR. NICK, menculik sang putri. Sang putri dibawa ke negri UNITED, dan para penculik meminta tebusan 70 DINAR kepada sang raja. Bagai disambar PETIR, sang raja kaget dan marah.
Singkat kata singkat cerita, sang raja meminta bantuan koleganya di seantero NUSANTARA, antara lain dari BATAVIA dan SURABAYA. Dan berangkatlah ADIPATI dan LURAH menggunakan perahu LAYAR bernama STAR OCEAN, mengarungi SAMUDRA untuk meminta bantuan.
Akhirnya berkumpulah bala bantuan, dan terpilihlah 5 PANGLIMA, dibawah pimpinan MINAK DJINGGO, yaitu ARJUNA, MAHAYANA, ANTASENA dan MANDALA. Bersenjatakan PENTOENG MAS, GENTONG, CAKRAM dan pisau dengan gagang GADING GAJAH yang merupakan DJIMAT sang pendekar. Berangkat menggunakan KUDA HITAM dengan penuh semangat yang meng GELORA. Minak Djinggo sendiri adalah pendekar yang sudah malang melintang di dunia persilatan dan pernah berguru kepada CHENG HO dari negri China.
Diperoleh khabar bahwa putri raja ditawan di sebuah GUDANG CENGKEH di kota KANSAS. Para pendekar kita langsung mendatangi tempat tersebut, ternyata eee ternyata.... ....tempat itu sudah kosong. Akhirnya mendapat info dari MARSAL setempat, kalau sang putri sudah dipindahkan ke daerah bekas BANDARA INTERNATIONAL, dimana banyak terdapat HANGGAR PESAWAT yang kosong. Disitulah sebenarnya sang putri ditawan.
Di pihak lain, para cowboy dengan para jagoannya, antara lain agen 007 DJAMES BOND yang bersenjatakan GRANAT, Mr MARCOPOLO yang bersenjatakan tongkat BISBOEL, Mr BROWN dengan senjata BLADE CALIBER, dan Mr KENNEDY yang bersenjatakan BOR dan TANG (iki pendekar opo tukang kayu yo? he he). Mereka berkumpul di WARUNG KOPI dekat tempat penyekapan.
Pada saat PADANG REMBULANE, para pendekar kita sampai di tempat penyekapan. Minak Djinggo dan FRIEND langsung maju dengan gagah berani.
" TWO ONE TWO ONE, sekalian, perkenalkan, saya Minak Djinggo" ucapnya dengan MANTAP.
"Serahkan putri Wulandari atau sampeyan sekalian tak tusuk DJARUM"....
" SOERY MAS, apakah tebusan 70 Dinar sudah dibawa?" kata Mr. Brown.
"Kalau enggak punya Dinar, kami juga menerima GULDEN atau YURO" Djames Bond sebagai SENIOR menimpali.
"Ora ono duwit tebusan, ora ono ATM cedak kene, IKI AE tampanono" kata Arjuna (bisane basa jawa), sambil mengeluarkan KERIS dari dalam Gentong yang dibawanya.
Akhirnya pertempuran tidak bisa dihindarkan, terjadi baku hantam antara pasukan raja dan para penculik. Daerah yang sunyi itu menjadi ARENA pertempuran yang sengit. Djames Bond dengan AMERICAN SPIRIT maju berhadapan dengan Minak Djinggo yang bertempur bak BANTENG mengamuk.
Singkat cerita pasukan MInak Djinggo dapat mengalahkan lawan2nya, dan membebaskan sang putri. Tetapi...... .. dimana Djames Bond? dia sudah RUN, melarikan diri menggunakan HARLEY ke GUNUNG DJATI, sebuah daerah di desa TRINILL.
Minak Djinggo sangat geram, dan berniat mengejar Bond. Sementara para SAHABAT diminta kembali ke negri Andalas bersama sang putri.
"Koen ojo PODO SENENG sek BRO, podo MULLE sek wae, aku arep ngejar pengecut kae" kata Minak Djinggo.
' S TUJU"........... .....jawab para sahabatnya.
Setelah memberi HORMAT, jagoan kita melesat mengejar Djames Bond. Setelah melewati SIMPANG LIMA, sampailah jagoan kita di GURUN PASIR di kaki Gunung Djati, gurun gersang yang hanya ditumbuhi SUKET TEKI. Ditengah gurun terdapat sebuah GRIYO berwarna coklat. Disanalah Djames Bond ngumpet.
Dengan diterangi sinar BULAN, jagoan kita mendekat, dan AROMA pertempuran hidup dan mati dikobarkan.
"James, ayo keluar, ayo JOE MA DJOE, jangan jadi pengecut, ayo bertempur secara JANTAN" teriak Minak Jinggo pedas, sepedas cabe RAWIT.
Dengan sekali gertak, dan meraa kalah ilmu, Djames Bond langsung bertekuk lutut tanpa perlawanan, jagoan kita bisa MENANG dengan mudah dan BERES dengan cepat.
Raja Adji Saka sangat GEMBIRA menyambut kemenangan Minak Djinggo, dan berencana mengadakan pesta untuk merayakan kemenangan ini.
Maka diadakanlah pesta besar dan meriah di sebuah KAFE yang berada di dalam sebuah GEDUNG MEGAH di jalan MALIOBORO. Pesta diadakan 3 hari 3 malam dengan mendatangkan ARTIS TOP dari ibukota dan sedang di GANDRUNG-i.
Artis yang diundang antara lain ONCE yang merupakan lulusan Batavia IDOL dan MAYANG yang mantan vokalisnya DEWA.
Dipandu oleh MC yang sudah KONDANG, dan biasa mengisi acara di TV, TUKUL. Once membawakan lagu andalannya KOPI DANGDUT diiringi irama GAMELAN. Sedangkan Mayang, sebagai ROCKR membawakan lagu andalannya PRAOE LAJAR (iki lagu rock po lagu keroncong ya?..... he he)
Rakyat tentu terhibur dan melupakan sejenak BBM yang lagi naik. Mereka selain dihibur juga disuguhi hidangan berupa KERBAU guling, roti GANDUM merk ROMA dan minuman yang terkenal kala itu, PEPSO dan susu FILO.
Sementara itu pahlawan kita, Minak Djinggo bersiap-siap untuk menghadiri undangan raja sebagai HERO. Dandan habis-habisan, menggunakan celana ZINZ dan parfum AXE, tidak ketinggalan juga mengenakan jam tangan ROLEX sehingga kelihatan sangat MACHO. Hal ini dikarenakan sang raja berniat menjodohkannya dengan putri Wulandari sebagai PIALA kemenangannya. Sang putri sendiri tampil menarik dengan balutan kain SONGKET, memancarkan CITRA seorang putri raja, mereka kelihatan COCOK BETUL berdampingan.
Itulah, akhirnya Minak Djinggo dari rakyat jelantah diangkat derajatnya menjadi seorang NINGRAT.
Sang raja duduk di singgasana dan dengan ber- KHARISMA, di PENDOPO AGUNG dan memberikan sedikit wejangan kepada pahlawan kita.
"bla bla bla......... ......... akhir kata, mudah2an kalian berdua bisa hidup LANGGENG dan hidup RUKUN" kata Raja.
Minak Djinggo tidak bisa berkata-kata hanya bisa membathin dalam hati.... "WEENAK TENAN"....by:
http://tristanlangit.multiply.com/journal
0 comments:
Posting Komentar