Pada jaman dahulu kala, kira kira tahun
Kerajaan ini sangat kaya karena hasil buminya, antara lain
Raja mempunyai seorang putri yang bernama
Singkat kata singkat cerita, sang raja meminta bantuan koleganya di seantero
Akhirnya berkumpulah bala bantuan, dan terpilihlah
5 PANGLIMA, dibawah pimpinan
MINAK DJINGGO, yaitu
ARJUNA,
MAHAYANA,
ANTASENA dan
MANDALA. Bersenjatakan
PENTOENG MAS,
GENTONG,
CAKRAM dan pisau dengan gagang
GADING GAJAH yang merupakan
DJIMAT sang pendekar. Berangkat menggunakan
KUDA HITAM dengan penuh semangat yang meng
GELORA. Minak Djinggo sendiri adalah pendekar yang sudah malang melintang di dunia persilatan dan pernah berguru kepada
CHENG HO dari negri China.
Diperoleh khabar bahwa putri raja ditawan di sebuah
GUDANG CENGKEH di kota
KANSAS. Para pendekar kita langsung mendatangi tempat tersebut, ternyata eee ternyata.... ....tempat itu sudah kosong. Akhirnya mendapat info dari
MARSAL setempat, kalau sang putri sudah dipindahkan ke daerah bekas
BANDARA INTERNATIONAL, dimana banyak terdapat
HANGGAR PESAWAT yang kosong. Disitulah sebenarnya sang putri ditawan.
Di pihak lain, para cowboy dengan para jagoannya, antara lain agen
007 DJAMES BOND yang bersenjatakan
GRANAT, Mr
MARCOPOLO yang bersenjatakan tongkat
BISBOEL, Mr
BROWN dengan senjata
BLADE CALIBER, dan Mr
KENNEDY yang bersenjatakan
BOR dan
TANG (iki pendekar opo tukang kayu yo? he he). Mereka berkumpul di
WARUNG KOPI dekat tempat penyekapan.
Pada saat
PADANG REMBULANE, para pendekar kita sampai di tempat penyekapan. Minak Djinggo dan
FRIEND langsung maju dengan gagah berani.
"
TWO ONE TWO ONE, sekalian, perkenalkan, saya Minak Djinggo" ucapnya dengan
MANTAP.
"Serahkan putri Wulandari atau sampeyan sekalian tak tusuk
DJARUM"....
"
SOERY MAS, apakah tebusan 70 Dinar sudah dibawa?" kata Mr. Brown.
"Kalau enggak punya Dinar, kami juga menerima
GULDEN atau
YURO" Djames Bond sebagai
SENIOR menimpali.
"Ora ono duwit tebusan, ora ono
ATM cedak kene,
IKI AE tampanono" kata Arjuna (bisane basa jawa), sambil mengeluarkan
KERIS dari dalam Gentong yang dibawanya.
Akhirnya pertempuran tidak bisa dihindarkan, terjadi baku hantam antara pasukan raja dan para penculik. Daerah yang sunyi itu menjadi
Singkat cerita pasukan MInak Djinggo dapat mengalahkan lawan2nya, dan membebaskan sang putri. Tetapi...... .. dimana Djames Bond? dia sudah
Minak Djinggo sangat geram, dan berniat mengejar Bond. Sementara para
"Koen ojo
'
Setelah memberi
Dengan diterangi sinar
"James, ayo keluar, ayo
Dengan sekali gertak, dan meraa kalah ilmu, Djames Bond langsung bertekuk lutut tanpa perlawanan, jagoan kita bisa
Raja Adji Saka sangat
Maka diadakanlah pesta besar dan meriah di sebuah
KAFE yang berada di dalam sebuah
GEDUNG MEGAH di jalan
MALIOBORO. Pesta diadakan 3 hari 3 malam dengan mendatangkan
ARTIS
TOP dari ibukota dan sedang di
GANDRUNG-i.
Artis yang diundang antara lain
ONCE yang merupakan lulusan Batavia
IDOL dan
MAYANG yang mantan vokalisnya
DEWA.
Dipandu oleh
Rakyat tentu terhibur dan melupakan sejenak
BBM yang lagi naik. Mereka selain dihibur juga disuguhi hidangan berupa
KERBAU guling, roti
GANDUM merk
ROMA dan minuman yang terkenal kala itu,
PEPSO dan susu
FILO.
Sementara itu pahlawan kita, Minak Djinggo bersiap-siap untuk menghadiri undangan raja sebagai
HERO. Dandan habis-habisan, menggunakan celana
ZINZ dan parfum
AXE, tidak ketinggalan juga mengenakan jam tangan
ROLEX sehingga kelihatan sangat
MACHO. Hal ini dikarenakan sang raja berniat menjodohkannya dengan putri Wulandari sebagai
PIALA kemenangannya. Sang putri sendiri tampil menarik dengan balutan kain
SONGKET, memancarkan
CITRA seorang putri raja, mereka kelihatan
COCOK BETUL berdampingan.
Itulah, akhirnya Minak Djinggo dari rakyat jelantah diangkat derajatnya menjadi seorang
NINGRAT.
Sang raja duduk di singgasana dan dengan ber-
KHARISMA, di
PENDOPO AGUNG dan memberikan sedikit wejangan kepada pahlawan kita.
"bla bla bla......... ......... akhir kata, mudah2an kalian berdua bisa hidup
LANGGENG dan hidup
RUKUN" kata Raja.
Minak Djinggo tidak bisa berkata-kata hanya bisa membathin dalam hati.... "WEENAK TENAN"....by:
http://tristanlangit.multiply.com/journal
0 comments:
Posting Komentar